Masih ingatkah kita dengan sebuah kisah di masa Rasulullah? Tentang ketaatan seorang wanita yang ditinggal oleh suaminya berjihad dengan satu pesan, “Jangan pergi sebelum saya pulang”. Dan ternyata, dalam masa kepergian suaminya, orangtuanya sakit keras. Saudara-saudaranyapun memintanya hadir, untuk menemui orang tuanya yang sedang sakit, namun karena ketaatannya kepada suami, dia tak juga berangkat menemui orang tuanya hingga meninggal. Tentu, kita semua mengingatnya bukan?

Bagi kita manusia biasa, peristiwa tersebut terasa amat janggal. Tak masuk akal. Bagaimana mungkin seorang anak mampu bertahan tidak menemui orang tuanya yang sedang sakit keras bahkan sampai meninggal, hanya karena taat kepada pesan suami. Mungkin, sebagian kita bahkan akan mengumpat dan mencaci maki kepada wanita tersebut bila kita hidup di masa itu.

Kita akan katakan kepada wanita tersebut sebagai anak yang tak berbakti, anak yang tak tahu balas budi atas kasih sayang orang tua, anak yang keterlaluan, tak punya perasaan, dan berbagai umpatan yang lainnya.

Namun, apa kata Rasulullah ketika ditanya tentang kejadian itu? Rasulullah dengan mantap menjawab, bahwa orang tua wanita tersebut masuk surga karena telah berhasil mendidik anaknya menjadi wanita shalihah. Subhaanallah!

Karenanya, marilah kita para orang tua berusaha sekuat tenaga, untuk menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang sholeh dan sholihah. Anak yang akan senantiasa mendo’akan kita kapan pun dan di manapun berada. Anak lelaki yang mampu menjadi qowwam bagi keluarganya, dan tetap berbakti kepada orang tuanya, serta anak perempuan yang menjadi istri dan ibu shalihah, yang mampu mengantarkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang shaleh dan shalihah pula.

Kepada para orang tua yang telah mengantarkan putra-putrinya ke dalam kehidupan rumah tangga, janganlah menjadi orang tua yang egois, yang selalu ingin didampingi anak-anak, dan tak mau melepaskan kepergiannya. Relakan anak-anak pergi dari pangkuan kita, untuk menjalani hidup mandiri, menjadi nahkoda kapal layar yang telah dibangunnya, sebagai salah satu bukti kasih sayang kita kepada mereka.

Do’akan selalu, agar anak-anak lelaki kita dapat menjadi nahkoda-nahkoda yang handal, yang mampu mengarahkan bahtera rumah tangga menjadi rumah tangga yang barokah, penuh cinta dan kasih sayang, serta mampu menjadi qowam bagi istri dan anak-anaknya. Do’akan pula agar anak-anak perempuan kita dapat menjadi istri-istri sholihah, yang dapat mencipatakan susana rumah yang bagaikan surga dunia dimata keluarganya, mampu melahirkan anak-anak yang taat kepada Allah dan kepada kedua orang tuanya, serta mampu memberikan rasa nyaman kepada suami dan anak-anaknya. Hingga pada akhirnya, mereka menjadi pengantar-pengantar kita meraih surga-Nya. Insya Allah. Aamiin.

Wallohu a’lam bbishshowwab.