#Post Title #Post Title #Post Title #Post Title #Post Title #Post Title #Post Title
Minggu, 22 April 2012

TUTORIAL MAP INFO/ cara membuat info dengan map info

Kali ini saya akan membantu, membuat info, keterangan untuk membveri info pada peta dengan mengunakan map info, bahan yang saya ambil dari situs di internet ini semoga membantu,

KONSEP TABEL / FILE (MapInfo)


Perangkat lunak MapInfo adalah program terapan yang berbasis data spatial (point, line dan polygon) dan database.

Mapinfo mengolah data textual dan data geografis dalam format Table. Dalam setiap table minimum terdiri dari atas 2 file yang terpisah.

Contoh : Peta yogya.TAB

* Peta yogya.TAB

Berisi struktur table

* Peta yogya.DAT

Berisi data Tabular.

* Peta yogya.MAP

Berisi tentang obyek grafik

* Peta yogya.ID

Referensi /ID antara data tabular dengan data grafik

* Peta yogya.IND

Jika suatu table diberi indeks



Open dan New Table





Memanggil/membuka tabel :


1. Tekan pilihan file dari menu
2. Pilih Open Table
3. pada layar akan muncul tampilan Open Table
4. Pilih direktory dimana table disimpan
5. Tekan tombol Open



CREATE NEW TABLE


Membuat Table baru :

1. Tekan pilihan file pada menu
2. Pilih new table

3. Pada layar akan muncul tampilan new table

Open new Browser ; untuk pengisian data

Open New Mapper, untuk pembuatan data grafis

Add to current mapper; penambahan table baru pada table lain yang sudah dibuka

4. Tekan tombol Create, maka akan muncul kotak dialog New table strukture
5. Masukkan data dari struktur table yang akan dibuat melalui kotak field information

- Name : nama field

- Type : tipe field (character, small integer, float dll)

- With : panjang dari field


6. Tekan tombol add Field untuk setiap pendefinisian field baru
7. Tekan tombol Create



Layer


Pengaturan layer akan sangat membantu pada proses editing dan kompilasi database pada mapinfo. Untuk memanggil kotak dialog layer kontrol dapat melalui menu map.


Modifikasi Display


1. Klik button display pada kotak dialog control layer

2. Kemudian akan muncul kotak display























Labeling


Pemberian label pada peta dapat dilakukan dengan cara ;

  • Automatic labeling
  • Create labels with label tool

Automatic Lebeling
  • Aktifkan kotak dialog layer control.
  • Klik button label pada dialog layer control.
  • Pada box label with dipilih field yang akan digunakan
  • Jika pada grup Visibility diklik Off maka labelling dinonaktifkan, sebaliknya dengan On maka aktif
  • Duplikat text akan memberikan label duplikat untuk obyek yang berbeda
  • Tekan OK pada Label Options
  • Tekan OK pada control layer



Modifikasi struktur tabel

Modifikasi struktur tabel terdiri dari menghapus field,menambah dan mengisi field,termasuk menentukan type data bas yang akan diisikan serta lebarnya field.
Dengan memilih menu Table pada menu utama,Maintenance menu dan pilih Table struktur.




Kompilasi database melalui perangkat lunak MapInfo merujuk pada peta yang aktif dengan menggunakan ikon info pada kotak tool main.
  1. Open Table dan klik Open pada dialog Quick Start, sehingga muncul dialog Open table. Buka peta yang akan diproses.
  2. Arahkan dan klik pada peta yang akan diisi data basenya, urutkan secara teratur untuk menghindari data grafis yang tidak memiliki data base.
  3. Isi kolom-kolom pada info tool sesuai dengan struktur tabel yang telah dibuat pada sub bab terdahulu.



Melihat tabel


Tabel informasi database spatial dapat dilihat dengan jalan menggunakan fasilitas select pada menu Query.

  1. Aktifkan/tampilkan peta pada layar.
  2. Pilih menu Query kemudian menu select, akan muncul kotak dialog.
  3. Pilih tabel informasi peta yang akan dilihat tabelnya pada kolom select record from table, gunakan button full down untuk memilih tabel-tabel yang aktif atau telah dipanggil.
  4. Kemudian akan muncul jendela Query 1 browser, nomor dibelakang query akan terus berurutan sesuai dengan jumlah dan urutan pemilihan tabel.





DRAWING DAN EDITING PETA


Untuk membuat atau mengedit peta dalam MapInfo disediakan beberapa tools seperti terlihat berikut ini :


Tools

1. Arc tool

Untuk membuat busur atau lengkungan

2. Ellipse tool

Untuk membuat bentuk ellips

3. Line tool

Untuk membuat garis

4. Polygon tool

Untuk membuat area atau region

5. Polyline tool

Untuk membuat garis-garis yang tidak beraturan

6. Rectangle tool

Untuk membuat persegi empat

7. Rounded Rectangle tool

Untuk membuat persegi empat dengan sudut bundar

8. Symbol tool

Untuk membuat simbol

9. Text tool

Untuk membuat teks



Main Toobar


  1. Pick tool

Untuk menyeleksi obyek

2. Marqu select

Untuk menyeleksi obyek dengan area seleksi segiempat

3. Radius select

Untuk menyeleksi obyek dengan area seleksi lingkaran

4. Polygon select

Untuk menyeleksi obyek deng

an area seleksi poligon

5. Boundary select

Untuk menyeleksi obyek dengan area seleksi boundary

6. Unselect

Membersihkan obyek yang terseleksi

7. Zoom in

Memperbesar view

8. Zoom Out

Memperkecil view

9. Info

Tool aply yang berisi informasi obyek

10. Label

Tool aply kotak dialog label

11. Ruler

Untuk mengukur panjang obyek pada view

12. Legenda

Tool aply Legenda

MEMBUAT PETA TEMATIK


Peta tematik merupakan suatu cara dalam menganalisa data dan memvisualisasikan data dalam nuansa warna atau pola yang berbeda berdasarkan pembagian tema tertentu.

Untuk membuat peta tematik :


1. Dari menu pilih map

2. Pilih create thematik map

3. Pilih metode yang digunakan



Individual values maps

Individual values maps memperlihatkan titik, garis atau area dengan memberikan perbedaan warna terhadap data individu dari field tertentu.


Range maps

Range maps mempresentasikan semua obyek yang terproses dalam range tertentu dan memberi tanda berupa warna, simbol, atau garis.

Graduate Symbol maps

Graduate Symbol maps menggunakan simbol-simbol tertentu untuk menunjukkan perbedaan nilai.



Universal translator


Proses pengambilan data dari program lain atau importing data pada MapInfo dijalankan dengan modul Universal Translator yang ada pada fulldown menu Tools.
Pada prinsipnya adalah mengubah format”source”(seperti pada gambar) keformat tujuannya.



Demikian sedikit Tutorial Map Info (pengenalan map info) semoga bermanfaat, salam dan sukses selalu buat anda.

Sumber :

http://www.pbinsight.com/support/education/video-tutorials/product/mapinfo-professional/
http://tutorials.mapinfo.com/tutorials/Index.htm
[ Read More ]
Sabtu, 14 April 2012

BENTUK LAHAN ASAL STRUKTURAL

Pengaruh struktur geologi terhadap perkembangan dan penampilan bentuklahan disebut sebagai bentanglahan yang dipengaruhi oleh struktur. Pengaruh struktur geologi yang sangat luas dapat mempengaruhi bentanglahan secara keseluruhan sampai tampilan terkecil bentuklahan yang berlangsung bersamaan dengan proses geomorfologi lainnya. Pengaruh struktur geologi pada geomorfologi dapat dibagi menjadi dua jenis struktur utama; yaitu : (1) struktur aktif yang berlangsung sehingga meninggalkan jejak bentanglahan modern, (2) struktur pasif yang meninggalkan jejak pada bentanglahan modern berupa pelapukan dan erosi.
Pengaruh struktur geologi yang mempengaruhi aspek - aspek struktur geomorfologi, seperti perlipatan dan sesar dapat dikenali melalui foto udara dan peta topografi. Foto udara dan peta topografi dapat menampilkan lokasi dan bentuk massa batuan yang memiliki bermacam - macam tampilan, antara lain : (a) ketahanan batuan terhadap pelapukan dan erosi, (b) perubahan kristal dan pengikisan batuan akibat pelapukan dan erosi, (c) penampilan lapisan dan (d) tampilan bentuk lainnya. Batuan dan iklim memiliki peran penting pada tampilan geomorfologi, terutama pada daerah yang memiliki hubungan erat dengan kondisi geologi seperti jenis batuan dan struktur geologi yang tergambar pada peta topografi atau yang tampak pada foto udara. Pada dasarnya batuan memiliki perbedaan ketahanan terhadap pelapukan dan erosi, sehingga sangat mendorong terjadinya pengikisan pada lereng dengan ciri terbentuknya lereng yang terputus. Perkembangan lereng yang cembung menunjukkan batuan yang relatif tahan terhadap pelapukan dan erosi, sedangkan perkembangan lereng yang cekung cenderung kurang tahan terhadap pelapukan dan erosi. Sangat jelas bahwa ketebalan lapisan batuan sangat berpengaruh terhadap bentuk lereng (cembung atau cekung). Jika suatu suatu lapisan batuan tipis atau proses pelapukan atau proses
erosi/akumulasi aktif, maka permukaan lereng relatif halus, sehingga batuan tampak seperti tidak berlapis, sehingga singkapan lapisan akan tampak pada tebing atau dasar aliran. Interpretasi batuan secara rinci akan lebih baik jika dilakukan dila -pangan, tetapi kemampuan interpretasi foto udara dan peta topografi ditambah dengan pengetahuan geologi umum akan memberikan hasil lebih baik didalam menentukan batas - batas batuan, perlapisan, foliasi, kelurusan dan hubungannya dengan bentuklahan, seperti tampilan gawir sesar dan erosi. Pola aliran sungai yang tampak pada foto udara dan peta topografi akan mencerminkan perlapisan batuan yang cukup baik pada suatu daerah, walaupun tertutup vegetasi dan tanah, tetapi masih mungkin untuk mengenali struktur geologi utama dan jenis batuan seperti lanau, batupasir dan gamping. Smith (1943) menyebutkan bahwa ciri - ciri terbaik untuk mengenali batuan di suatu daerah melalui foto udara atau peta topografi adalah sebagai berikut : (1) kenampakkan topografi, (2) warna tanah dan batuan, (3) sebaran vegetasi dan (4) struktur primer dan sekunder.
Tujuan interpretasi struktur adalah menentukan lokasi, sebaran dan kesinambungan dari kunci hamparan bumi. Bentuk relief batuan yang tahan terhadap pelapukan dan erosi, seperti batupasir, kuarsit dan batugamping di bawah kondisi tertentu akan membentuk lapisan kunci yang baik. Hubungan erat antara interpretasi struktur dengan relief tergantung pada pemahaman dan analisis geomorfologi. Analisis pola aliran, kelurusan aliran dan pola vegetasi akan memudahkan interpretasi geomorfologi. Hubungan tersebut akan memberikan gambaran yang jelas terhadap relief dan struktur geologi, khususnya pada daerah - daerah tektonik muda.
Pada daerah luas yang memiliki relief rendah dan tertutup oleh lapisan tanah disertai dengan proses tektonik, malihan (metamorphisme) dan waktu pengikisan, maka akan sulit melihat hubungan morfologi dengan struktur geologi yang ada. Lapisan batuan yang memiliki bidang lapisan, arah jurus dan kemiringan lapisan batuan (strike & dip) mudah dikenali, terutama batuan endapan yang memiliki bidang lapisan dengan jelas, karena ketahanan batuan terhadap pelapukan dan erosi. Bidang lapisan batuan yang datar atau hampir datar dan kontak sejajara serta tertutup tanah, pada kontur topografi menunjukkan pola - pola lingkaran tertutup, sehingga bidang lapisan batuan yang datar seolah - olah tidak memiliki arah jurus lapisan (strike) atau jarang tergambar pada bidang lapisan batuan tersebut.
Permukaan lapisan batuan ditunjukkan oleh relief topografi, lapisan dengan perbedaan ketahanan terhadap pelapukan dan erosi dicerminkan oleh perubahan lereng pada topografi; lereng yang sangat curam menunjukkan lapisan batuan yang sangat tahan terhadap pelapukan dan erosi, sedangkan lereng landai menunjukkan lapisan batuan yang kurang tahan terhadap pelapukan dan erosi. Kelompok lapisan batuan yang datar (horisontal), tebal dan sangat tahan terhadap pelapukan dan erosi akan menunjukkan tebing yang sangat tegak, karena keseragaman ketahanan terhadap pelapukan dan erosi, maka pola aliran normal akan mengambarkan pola aliran dendritik, khususnya jika pengaruh kekar dan rekahan tidak ada.
Lapisan batuan yang tegak menunjukkan garis arah jurus lapisan dan garis kontak lapisan akan lurus dan sejajar dengan arah jurus lapisan, sehingga tampilan pada topografi tidak menunjukkan adanya pergeseran. Lapisan batuan tegak yang tebal dapat langsung dikenali dari lebar hasil pelapukannya, khususnya lapisan batuan yang memiliki perbedaan ketahanan terhadap pelapukan dan erosi, sehingga pola aliran jenis trelis sangat berkembang. Pola - pola permukaan lapisan batuan yang memiliki kemiringan ditunjukkan oleh relief topografi arah jurus dan kemiringan lapisan batuan. Kemiringan lapisan batuan yang curam menyebabkan relief arah jurus lapisan batuan lebih menonjol, sehingga mempengaruhi bentuk permukaan lapisan batuan tersebut. Permukaan topografi yang datar menyebabkan pola permukaan lapisan batuan
mengikuti arah jurus lapisan batuan sebenarnya. Jika permukaan topografi tidak datar, maka pola permukaan lapisan batuan menjadi fungsi arah jurus (strike), kemiringan lapisan (dip) merupakan kemiringan (gradient) topografi. Pola - pola permukaan lapisan batuan tidak mengikuti sepanjang arah jurus lapisan batuan sebenarnya, tetapi mengikuti arah jurus lapisan batuan semu.
Penyimpangan antara arah jurus lapisan batuan sebenarnya dengan arah jurus lapisan batuan semu akan menambah kecuraman lereng pada topografi, kecuali jika arah jurus lapisan batuan membentuk sudut yang tepat terhadap kemiringan topografi, sehingga arah jurus lapisan batuan semu dan arah jurus lapisan batuan sebenarnya memiliki kesamaan. Permukaan topografi dan bidang lapisan batuan membentuk arah jurus punggungan membentuk hogback serta arah kemiringan lapisan batuan mudah dikenali. Pada lipatan monoklinal yang baik menunjukkan susunan pola aliran paralel sampai sub paralel dan trelis, setempat - setempat pola aliran dendritik. sungai atau lembah pada topografi yang memotong arah jurus lapisan batuan de -ngan membentuk sudut, maka pada lembah V tersebut akan tercermin suatu lapisan dan kemiringan batuan yang jelas.
Lapisan batuan yang memiliki kemiringan landai menunjukkan lembah Vs yang cukup panjang, sedangkan jika dibentuk oleh lapisan batuan dengan sudut kemiringan yang tajam akan membentuk lembah Vs yang pendek. Lebar suatu lembah atau punggungan ditentukan oleh tajam atau tumpulnya kemiringan lapisan batuan. Jika suatu lembah memotong tegak terhadap arah jurus lapisan batuan, maka lembah Vs akan membentuk tebing yang simetri, sedangkan jika lembah Vs yang memotong arah jurus lapisan batuan membentuk sudut, maka perkembangan tebing lembah Vs tidak akan simetri. Jika lembah Vs sejajar (paralel) terhadap arah jurus lapisan batuan, maka lembah tidak akan berkembang, tetapi percabangan aliran akan mengikis lembah lembah Vs. Bidang lapisan batuan yang tertutup oleh vegetasi atau material permukaan, maka arah jurus lapisan batuan dapat dikenali dengan dari ciri - ciri pola aliran pada daerah tersebut.
Jika kemiringan lapisan batuan landai, maka aliran percabangan su -ngai yang panjang akan mengikuti arah kemiringan lereng lapisan batuan, tetapi apabila percabangan sungai pendek dicerminkan oleh gawir lereng (Lattman dan Ray, 1965). Struktur lipatan yang diikuti dengan sesar normal dan sesar naik dapat diketahui melalui pengulangan lapisan batuan dengan kemiringan lapisan batuan yang berlawanan, kecuali pada lipatan isoklin. Jika sumbu lipatan mendatar (horisontal), maka kedua sayapnya akan sejajar (paralel). Kedua sayap lipatan yang membentuk kurva (melengkung) dengan puncak sinklinal atau antiklinal akan membentuk lembah V atau U. Kedua sayap lipatan akan membentuk jalur permukaan lurus atau melengkung ada sisi - sisi yang berlawanan. Pada suatu daerah perlipatan yang jelas, sumbu lipatan yang terletak pada puncak atau lembah yang terbentuk akibat perlipatan tersebut dapat ditentukan dengan cara perhitungan atau perkiraan arah jurus dan kemiringan lapisan batuan serta hubungan tiga dimensionalnya.
Pada lipatan rebah yang sering diikuti oleh struktur sesar dan sesar naik, arah kemiringan lapisan batuan pada kedua sayapnya akan sama dan pola lembah V sangat membantu menentukan sayap yang berlawanan.
Hubungan struktur geologi dengan morfologi akan tampak jelas pada suatu daerah bervegetasi sedikit dan tutupan tanah relatif tipis, tetapi pada daerah yang beriklim basah atau tropik basah, struktur geologi akan tercermin oleh bentuk relief daerah tersebut. Kerapatan vegetasi ketebalan tanah yang menutupi atau menghalangi morfologi struktur yang berada di bawahnya sangat sulit ditentukan, sehingga untuk
menentukan struktur geologi tersebut pola aliran dan penyimpangan pola aliran dapat digunakan sebagai ciri penentuan struktur.
Aliran utama pada sayap lipatan cenderung mengalir sejajar arah jurus lapisan batuan dan mengikuti celah - celah lapisan batuan yang tahan terhadap pelapukan dan erosi, sedangkan aliran - aliran yang kecil mengalir searah searah kemiringan lapisan batuan dan permukaan lereng lipatan membentuk pola aliran yang trelis. Lapisan yang melengkung sekitar puncak lipatan tercermin oleh aliran utama yang melengkung. Pola aliran radial dan anular atau gabungan kedua pola tersebut sering berkemang pada daerah - daerah yang berbentuk kubah atau lipatan (antiklin) sungkup.
Howard (1967) menyebutkan kelokan (meander) lokal pada sungai, kelokan tajam (compressed meander), percabangan sungai lokal, keragaman lebar tanggul sungai (levee) dan penyimpangan - penyimpangan (anomali) pada sungai merupakan ciri - ciri struktur geologi atau deformasi aktif.
Pada sesar - sesar besar, biasanya sesar yang terletak pada bidang permukaan lahan yang melengkung terdapat pergeseran yang tidak menunjukkan celah dan biasanya berada sekitar mintakat regangan serta permukaan sesar merupakan suatu bidang. Sudut sesar 450 atau lebih biasanya disebut sebagai sesar normal dan sudut sesar kurang dari 450 biasanya disebut sebagai sesar naik. Sesar normal pada foto udara tampak seperti garis lurus atau garis melengkung, seperti kelurusan ( lineament ) yang membentang sangat jelas. Tampilan yang memanjang mencerminkan atau memberi kesan bahwa sesar seperti dipengaruhi oleh kelurusan morfologi, aliran su -ngai ( misalnya penggalan sungai lurus, air terjun, danau, genangan air dan mata air) atau kumpulan vegetasi yang dicerminkan oleh garis lurus karena perubahan rona ( tone ) foto udara yang tajam.
Mintakat sesar atau kekar pada batuan lunak yang mudah tererosi akan membentuk lekukan atau lembah. Pola aliran yang dipengaruhi oleh sesar atau kekar akan membentuk pola lurus (elongated ) dan paralel atau angular. perubahan pola atau arah aliran sungai pada sisi yang berhadapan dari suatu kelurusan merupakan ciri sesar yang sangat menyolok. Breksi sesar biasanya sering menahan air disekitarnya, sehingga garis sesar pada foto udara akan menunjukkan garis hitan karena sangat jenuh oleh kan - dungan air dan kemungkinan lebatnya vegetasi. Mintakat sesar yang memiliki kelulusan air (permebility) rendah akan mempengaruhi kondisi air tanah dan menyebabkan perubahan kumpulan vegetasi, sehingga sesar dicirikan oleh mata air.
Suatu daerah yang disusun oleh batuan yang keras dan memiliki lapisan yang mendatar (horisontal) kemudian terangkat, maka akan membentuk morfologi "mesa" atau plato yang dipengaruhi oleh struktur. Pe - ngikisan (erosi) yang berlangsung pada sisi - sisi gawir bagian depan struktur, maka akan membentuk alur erosi yang sejajar (paralel) atau gawir erosi yang tidak menerus hasil dari kegiatan erosi mata air atau limpasan air permukaan ( runoff ) yang terkumpul. Jika diameter batuan penutup ukurannya lebih kecil dari pada tinggi bukit disekitarnya, maka digunakan istilah "butte". Kemiringan lapisan batuan yang memiliki satu arah, karena posisi awalnya sudah miring (contoh : lereng cekungan pengendapan yang curam) atau miring karena tektonik, maka bentanglahan yang berkembang menunjukkan relief perbukitan atau pegunungan yang disusun oleh batuan keras yang miring. Bentuklahan yang simetris atau asimetris tergantung pada kemiringan lapisan batuan dan proses yang berlangsung pada bentuklahan tersebut. Struktur monoklin yang cukup dikenal antara lain "cuesta", "hogback" dan pegunungan "dike".
"Cuesta' adalah punggungan asimetri dengan salah satu sayap yang panjang, umumnya searah dengan kemiringan lapisan batuan yang keras dan lereng landai. Pada salah satu sisi lereng "cuesta" memiliki kemiringan lereng yang terjal, sedangkan pada sayap lain memiliki kemiringan yang landai.
" Hogback" adalah punggungan dengan puncak yang terjal, dibentuk oleh lapisan batuan keras atau batuan yang memiliki kemiringan lapisan batuan yang terjal. Bentuklahan pada umumnya agak simetri, tetapi ada juga yang tidak simetri.
Punggungan yang menyerupai "dike" dibentuk oleh lapisan batuan yang memiliki kemiringan hampir tegak, kemiringan lereng sangat curam dan hampir simetris. Lapisan atau struktur lapisan sejajar (planar) yang miring merupakan bagian dari lipatan tunggal (single fold ) atau bagian dari sistem lipatan (kumpulan lipatan). Struktur lipatan dapat berupa antiklin atau sinklin. Antiklin adalah lipatan ke atas yang telah mengalami perkembangan beberapa tahap. Antiklin sederhana memiliki kemiringan lapisan batuan dari arah sumbu antiklin ke arah sisi - sisi yang berlawanan, sedangkan sinklin adalah lipatan lapisan batuan dengan arah kemiringan yang bertindak sebagai sayap menuju sumbu sinklin (lihat gambar ...). Suatu daerah yang terlipat dan tererosi akan menunjukkan relief yang bergelombang membentuk bukit dan lembah. Bagian bukit menunjukkan antiklin, sedangkan bagian lembah menunjukkan sinklin. Jika daerah terlipat tererosi, maka akan tampak bentuk lapisan batuan yang dipengaruhi oleh perbedaan kekerasan batuan. Kedua sisi antiklin dikenal sebagai sayap, sedangkan pada bagian yang paling tinggi disebut puncak. Bidang yang memotong lipatan pada puncaknya disebut sebagai bidang sumbu. Jika bidang sumbu tegak sejajar sumbu lipatan, maka lipatan tersebut dinamakan lipatan simetri.
Kekar dan sesar sangat mempengaruhi perkembangan bentuklahan, sedangkan kekar - kekar tersebut pada umumnya membentuk arah yang tegak atau mendatar pada lapisan batuan selaras dengan arah gerak yang tidak beraturan. Sistem kekar sangat banyak dan suatu sistem kekar terdiri dari dua atau lebih kelompok kekar yang sejajar. Pelapukan dan erosi yang mengikuti sistem alur kekar sejak terbentuk akan menjadi tempat mengalirnya air ketika terjadi hujan. Sistem kekear yang sangat luas mudah dikenali pada foto udara dan peta topografi dengan cara melihat pola aliran sungai, kerapatan vegetasi yang berkelompok pada jalur kekar dan arah perbukitan.
Sesar adalah rekahan atau mintakat (zone) rekahan pergeseran yang panjang dengan sisi - sisi rekahan sejajar. Pergeseran yang tegak menghasilkan suatu gawir sesar yang terjal (lihat gambar...). Kenampakan sesar pada foto udara atau peta topografi akan sangat tajam , seperti naik turunnya blok yang tersesarkan tergantung pada gerak / pergeseran sesar, kegiatan erosi dan kekerasan batuan. Perbedaan erosi sepanjang gawir sesar ( = perpotongan antara bidang sesar dengan permukaan) jarang sekali nampak, dibandingkan dengan hasil langsung dari gerakan yang menyebabkan terjadinya sesar (bidang sesar), sehingga yang tampak adalah jejak sesar berupa garis dan biasanya disebut sebagai garis gawir sesar. Suatu garis gawir sesar obsequen adalah kenampakan gawir sesar, kecuali pada daerah bertopografi rendah tampak blok yang naik dan turun.
Thornbury (1969, halaman 253 - 256) menggunakan analisis umum untuk menentukan gawir sesar dan garis gawir sesar, dengan cara :
(1). Melihat bidang kasar yang mengesankan bekas goresan dan di-terapkan hanya pada sesar - sesar yang berumur muda. Bidang yang memberikan kesan goresan belum tentu sebagai gawir sesar.
(2). Bidang sesar dicirikan oleh :
(a). Breksi sesar, mintakat (zone) hancuran dan mintakat rekahan
serta kekar
(b). Tampilan permukaan sesar yang menunjukkan goresan -
goresan pada bidang sesar ("slickenside"), tetapi goresan
tersebut jarang ditemukan.
(c), Tampilan pergeseran lapisan batuan yang tegak, mendatar,
atau miring.
(3). "Triangular facet" (permukaan berbentuk segitiga ?) dengan ciri bagian ujung atas yang meruncing.
Bagian ujung yang meruncing dianggap sebagai bagian yang pa -ling dekat dengan sesar dan biasanya menutupi sesar yang tampak sekarang. Biasanya lereng permukaan (facet) yang meruncing kurang dari 300, sedangkan bidang sesar normal lebih lebih curam.Selanjutnya ujung yang meruncing dari permukaan segitiga (triangular facet) mengalami perombakan oleh pelapukan dan erosi, sehingga tidak menunjukkan ciri - ciri permukaan sesar.
(4). Kelurusan gawir. Sesar memanjang seperti garis lurus; padahal kenyataannya melengkung, jika dibandingkan dengan gawir cuesta yang memiliki gawir yang lurus. Kelrusen mencerminkan gawir sesar atau garis gawir sesar.
(5). Jeram berbentuk V dengan batuan dasar mengikuti garis sesar.
(6). Pendekatan dengan melihat bertambah miringnya dasar sungai di sepanjang jeram dan disebut sebagai lembah "gelas anggur" ("wineglass" valley), sehingga dijadikan sebagai bukti sesar sekarang (Resen).
(7). Lembah naik (Hanging valley) pada permukaan gawir. Lembah naik biasanya terjadi di sepanjang gawir sesar, tetapi dapat juga terjadi di sepanjang garis gawir sesar yang mencerminkan terdapat perbedaan regangan pada kedua sisi blok sesar.
(8). Mataair di sepanjang dasar gawir. Mataair sering ditemukan di sepanjang sesar tetapi bukan berarti batas sesar atau sesar aktif.
(9). Aliran lava sepanjang alur sesar. Hamparan aliran lava bukan menutupi sesar, tetapi vulkanisme terjadi pada jalur sesar yang disebut sebagai mintakat lemah.
Tampilan topografi dapat memberikan kesan sesar, tetapi tidak berarti sebagai sesar. Fenomena - fenomena (kejadian) yang dapat diperkirakan terjadi sesar saat sekarang atau masa lalu antara lain :
- sering terjadi longsoran.
- kelurusan punggungan yang tidak dipengaruhi oleh jenis batuan.
- pola aliran sungai paralel yang memotong berbagai jenis batuan.
- kelokan tajam aliran sungai.

Bentuk lahan struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses tektonik, yang berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh control struktural.
Pada awalnya struktural antiklin akan memberikan kenampakan cekung, dan structural horizontal nampak datar. Umumnya, suatu bentuk lahan structural masih dapat dikenali, jika penyebaran structural geologinya dapat dicerminkan dari penyebaran reliefnya.
Bentuklahan asal proses struktural ini terbentuk karena adanya tenaga endogen yang mendorong lempeng samudra menunjam lempeng benua.

Zona Subduksi, dimana lempeng benua menunjam lempeng samudra.

contoh bentuklahan struktural diantaranya :

1. Patahan
Sesar mendatar

2. Patahan normal

3. Patahan membalik

4. Graben

5. Horst


Dalam berbagai hal bentuklahan struktural berhubungan dengan perlapisan batuan sedimen yang berbeda ketahanannya terhadap erosi. Bentuklahan lahan struktural pada dasarnya dibedakan menjadi 2 kelompok besar, yaitu struktur patahan dan lipatan. Kadang-kadang pola aliran mempunyai nilai untuk struktur geologis yang dapat dilihat dari citra.

Plateau struktural terbentuk pada suatu daerah yang berbatuan berlapis horisontal, sedang cuesta dan pegunungan monoklinal terdapat dip geologis yang nyata. Batuan berlapis yang terlipat selalu tercermin secara baik pada bentuklahannya. Skistositas akan berpengaruh pada bentuklahan pada daerah dengan batuan metamorfik, lebih lanjut patahan dan retakan mempunyai pengaruh juga pada perkembangan landform. Dalam beberapa kasus, bentuk-bentuk struktural dipengaruhi oleh proses-proses eksogenitas dari berbagai tipe, sehingga terbentuklah satuan struktural-denudasional.
Struktur-struktur geologi seperti lipatan, patahan, perlapisan, kekar maupun lineaman (kelurusan) yang dapat diinterpretasi dari foto udara dan peta geologi merupakan bukti kunci satuan struktural. Pola aliran sungai yang ada akan mengikuti pola struktur utama, dengan anak-anak sungai akan relatif sejajar dan tegak lurus dengan sungai induk. Beberapa fenomena bentukan struktural antara lain : flatiron, hogbacks, cuesta, pegunungan lipatan, dome/kubah, pegunungan patahan dan pegunungan kompleks.
Flatiron (Sfi) merupakan morfologi pegunungan / perbukitan dan dibentuk oleh lapisan dengan kemiringan relatif tegak, ujung atasnya meruncing dan bentuk seperti seterika. Hogbacks (Shb) berbentuk punggungan lebar yang miring ke arah lapisan dan gawir yang terjal miring ke arah berlawanan dengan arah kemiringan lapisan, besar sudut > 30° (dip). Jika kemiringan punggungan melandai sesuai dengan dip lapisan sebesar ± 15° disebut cuesta (Scu). Dome atau pegunungan kubah (Spk) merupakan struktur lipatan pendek regional, dengan sudut kemiringan kecil melingkar ke segala arah (radier) membentuk bulat atau oval. Antiklinal pendek yang menunjam ke kiri-kanannya cenderung membentuk kubah dengan ukuran bervariasi. Pola aliran umumnya melingkar (annular). Pegunungan lipatan (Spl) mempunyai morfologi yang spesifik dengan adanya punggungan antiklinal memanjang dan lembah sinklinal yang harmonis, dimana topografinya mengikuti lengkungan lipatan. Pola aliran sungai akan mengikuti struktur utama (konsekwen longitudinal), kemudian disusul anak-anak sungai yang menuruni lereng punggungan tegak lurus sungai utama yang disebut subsekwen, yang akhirnya membentuk pola trellis. Pegunungan patahan (Spp) merupakan struktur patahan yang umumnya dibatasi oleh adanya gawir sesar (bidang patahan) yang terjal, kelurusan dan pola aliran yang menyudut-patah (regtangular). Asosiasi antara struktur lipatan dengan patahan umumnya lebih terjadi membentuk struktur pegunungan kompleks (Spk) dengan konfigurasi permukaan yang unik dan tidak teratur.
Kenampakan pada foto udara untuk masing-masing struktur akan terlihat jelas dan spesifik, dengan didukung oleh fenomena tertentu seperti gawir patahan yang lurus dan terjal, kelurusan vegetasi atau igir/punggungan, pola aliran yang saling tegak lurus dengan anak-anak sungai yang relatif sejajar kemudian menyebar keluar, topografi kasar, pola tidak teratur, vegetasi jarang dan penggunaan lahan untuk lahan tegalan atau hutan reboisasi/konservasi.

Sumber :

http://smile-lv.blogspot.com/2012/05/bentuk-lahan-asal-struktural.html
http://pinterdw.blogspot.com/2012/03/bentuk-lahan-asal-struktural.html
http://kepalabatu.finddiscussion.com/t4-bentuk-lahan-berdasarkan-proses-pembentukannya
[ Read More ]

Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System /DBMS)


1.1. Basis Data

Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari kedua pengertian tersebut adalah sebagai berikut :

Basis : dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.

Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Dari kedua pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari Basis Data adalah Kumpulan file / table yang saling berelasi (berhubungan) yang disimpan dalam media penyimpanan eletronik. Dapat dikatakan pengertian lain dari basis data adalah


koleksi terpadu dari data yang saling berkaitan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu enterprise (dunia usaha). Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan pada masing – masing table / file didalam database berfungsi untuk menampung / menyimpan data – data, dimana masing – masing data yang ada pada table / file tersebut saling berhubungan dengan satu sama lainnya.

Tujuan dari dibentuknya basis data pada suatu perusahaan pada dasarnya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.1, terlihat bahwa pada gambar diatas itu bukan basis data melainkan lemari arsip, dimana pada setiap rak dalam lemari tersebut dapat menyimpan dokumen – dokumen manual yang terdiri dari lembaran – lembaran kertas. Masalah yang dihadapi pada lemari arsip adalah kelambatan dalam menelusuri data – data yang ada pada lemari arsip tersebut, misalkan kita ingin mencari arsip untuk pegawai tertentu dihasilkan dengan lambat dikarenakan petugas harus mencari lembaran – lembaran yang ada pada dokumen tersebut dan ini sangat menyita waktu.

Sedangkan kalau kita bicara basis data, maka seluruh data – data disimpan dalam basis data pada masing – masing table / file sesuai dengan fungsinya, sehingga kita dengan mudah dapat melakukan penelusuran data yang diinginkan hal ini akan mengakibatkan pada kecepatan atas informasi yang disajikan.

Lemari arsip di sebuah ruang


Basis Data di sebuah hardisk

Gambar 1.1. Lemari Arsip dan Basis Data

Didalam suatu media penyimpanan (hard disk misalnya), kita dapat menempatkan lebih dari 1 (satu) basis data dan tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronik dikatakan basis data, karena kita bisa menyimpan dokumen berisi data dalam file teks (dengan program pengolahan kata), spread sheet, dan lainnya.

Yang ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan / pemilahan / pengelompokan/ pengorganisasian data yang akan disimpan sesuai dengan fungsi / jenisnya. Hal tersebut bisa berbentuk sejumlah file / table terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom / field data dalam setiap file / table tersebut.

1.2. Hirarki Data

Hirarki data dalam dikelompokkan menjadi 3 (tiga) buah yaitu file, record dan elemen data, untuk lebih jelaskan dapat dilihat pada gambar 1.2. berikut ini.

Gambar 1.2. Hirarki Data

Pengertian dari gambar tersebut diatas adalah sebagai berikut :

1). Elemen Data / Field / Atribut adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Pada data Mahasiswa, field / atribut datanya

dapat berupa : nim, nama_m, tpt_lhr_m, tgl_lhr_m, alm_m dan dan atribut lainnya yang menyangkut mahasiswa tersebut. Istilah lain elemen data adalah medan / field, kolom, item, dan atribut. Istilah yang umum dipakai adalah field, atribut atau kolom.

2). Rekaman / Record / Baris adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Contohnya adalah nim, nama_m, tpt_lhr_m, tgl_lhr_m, alm_m an atribut lainnya dari seorang Mahasiswa dapat dihimpun dalam sebuah record / baris.

3). Berkas / File / Table adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut/ field sama, namun berbeda isi datanya.

Dalam basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut Table atau Relasi. Sedangkan pengertian Data value (nilai atau isi data) adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada setiap field / atribut. Field nama_m menunjukkan tempat dimana informasi nama mahasiswa disimpan, sedangkan isi datanya adalah Mulyani, Ahmad Sofyan dan lain sebagainya.

Berikut ini dapat diberikan illustrasi dari pengertian ketiga pengertian file, field, record dan data value (isi data ).

Mahasiswa nama table / file

Atribut / field : nim,nama_m,tpt_lhr_m,tgl_lhr_m,j_kelamin,alm_m,kota_m,aama_m dan kode_jur

Data value / Isi data :

Pada record pertama : 01031417 adalah isi data untuk kolom nim, Mulyanti untuk kolom nama_m dan seterusnya

Gambar 1.3. Contoh file, field, record dan data value

Pada contoh diatas yang merupakan table / file adalah Mahasiswa, yang merupakan field adalah nim,nama_m,tpt_lhr_m,tgl_lhr_m,j_kelamin,alm_m,kota_m,aama_m dan kode_jur, sedangkan untuk isi data pada record pertama adalah 01031417 (nim), Mulyanti (nama_m) dan seterusnya. Pada tabel mahasiswa tersebut misalkan jumlah mahasiswanya adalah 2000 untuk berbagai jurusan, maka jumlah recordnya adalah 2000 juga dan kita dapat melakukan manipulasi data pada tabel tersebut yaitu insert, update dan delete.

1.3. Sistem Basis Data

Sistem basis data dapat diartikan sebagai kumpulan file / table yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer), dan sekumpulan program (DBMS / Database Management System) yang memungkinkan beberapa user (pemakai), dan / atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file (table) tersebut. Komponen – komponen utama dari sebuah sistem basis data adalah sebagai berikut :

1). Perangkat keras (hardware)

2). Sistem operasi (operating system)

3). Basis data (database)

4). Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS)

5). Pemakai (user)

6). Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat optional)

Pada gambar 1.3. sistem basis data dapat dilihat bahwa basis data pada intinya adalah disimpan pada media penyimpanan elektronik (hardisk), sedangkan database adalah terdiri dari beberapa file / table yang saling berelasi (berhubungan). Basis data tersebut dikelola oleh DBMS (database management system) dan database tersebut dapat dimanfaatkan oleh beberapa user (pemakai) yang dapat melakukan manipulasi pada database. Tidak semua user

dapat melakukan manipulasi data didalam database, hal ini diatur sesuai dengan hak aksesnya

Gambar 1.4. Sistem Basis Data

1.3.1. Perangkat Keras

Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah sebagai berikut:

1). Komputer (satu untuk yang stand-alone atau lebih dari satu untuk sistem jaringan).

1). Memori sekunder yang on-line (harddisk).

3). Memori sekunder yang off-line (tape) untuk keperluan backup data.

4). Media / perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).

1.3.2. Sistem Operasi

Merupakan program yang mengaktifkan / memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan operasi – operasi dasar dalam komputer (operasi input/output), pengelolaan file, dan lain sebagainya.

Program pengelola basis data (DBMS) akan aktif (running) jika sistem operasi yang dikehendakinya (sesuai) telah aktif.

Contoh daripada sistem operasi pada sistem komputer adalah MS-DOS, MS Windows (3.11,95,98 dan lainnya) untuk yang stand alone dan MS Windows (2000 Server, UNIX, LINUX, Novel_Netware dan lain sebagainya) utuk yang jaringan.

1.3.3. Basis Data

Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat memiliki sejumlah objek basis data (seperti file/table, store procedure, indeks, dan lainya). Disamping berisi / menyimpan data, setiap basis data juga mengandung / menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek- objeknya secara detail).

1.3.4. Sistem pengelola basis data (DBMS)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus / spesifik.

Perangkat inilah disebut DBMS, yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat tersebut juga menerapkan mekanisme pengamanan data (security), pemakaian data secara bersama (sharing data), pemaksaan keakuratan / konsistensi data, dan sebagainya. Perangakat lunak yang termasuk DBMS adalah MS-Access, Foxpro, Dbase-IV, Foxbase, Clipper, dan lainnya untuk kelas sederhana, dan Oracle, Informix, Sybase, MS-SQL Server, dan lainnya untuk kelas kompleks / berat.

1.3.5. Pemakai (Users)

Ada beberapa jenis / tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka berinteraksi pada basis data, diantaranya adalah:

1). Programmer Aplikasi

Adalah pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML (data manipulation language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti pascal, cobol, clipper, foxpro, dan lainnya).

2). User Mahir (casual user)

Adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data), dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.

3). User Umum (End User)

Adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis / disediakan sebelumnya.

4). User Khusus (Specialized User)

Adalah pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lainnyal, yang bisa saja mengakses basis data dengan / tanpa DBMS.

Untuk sebuah sistem basis data yang stand-alone, maka pada suatu saat hanya ada satu pemakai, sedangkan untuk jaringan pada suatu saat ada banyak pemakai yang dapat berhubungan (menggunakan) basis data yang sama. Pilihan untuk stand-alone atau jaringan (multiuser) tergantung pada (ditentukan oleh) kebutuhan pemakai, perangkat keras yang tersedia, sistem operasi yang digunakan, serta DBMS yang dipilih.

1.3.6. Aplikasi (perangkat lunak) lain

Aplikasi lain ini bersifat optional, ada tidaknya tergantung pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data (khususnya yang menjadi end user) dapat disediakan program khusus untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data.

1.4. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

DBMS adalah koleksi terpadu dari program-program (sistem perangkat lunak) yang digunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengakses dan merawat database (basis data). Tujuannya adalah menyediakan lingkungan yang mudah dan aman untuk penggunaan dan perawatan database. Contoh daripada DBMS adalah Ms-Access, MS Sql Server dan Oracle.

Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Dengan adanya sistem informasi maka suatu organisasi akan berusaha untuk lebih kompetitif dan efisien yang pada akhirnya menambah nilai untuk mendapatkan, mengubah dan mendistribusikan informasi dengan tujuan meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan kirnerja organisasi dalam mencapai tujuan organsisasinya. Sebuah Sistem Informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan pengamanannya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen data, sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.
Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun database akademik, minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data ruangan, jadwal, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang penyelenggaran akademik institusi tersebut. Dengan demikian agar suatu database yang efektif dapat dibangun, diperlukan pengetahuan dasar tentang database dan juga Sistem Manajemen Basis Data.

2. DEFINISI DALAM ORGANISASI DATA BASE

Data
Data adalah sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah ke dalam format yang bisa dimengerti dan digunakan manusia. (Raymon McLeod, Jr )
Data diambil dari bahasa latin, yang artinya “memberi”. Data adalah fakta yang diberikan, darimana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi kesimpulan (C.J. Date).
Sedangkan menurut Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden ( 2010) Data yaitu kumpulan fakta-fakta kasar yang menunjukan kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum fakta tersebut diolah dan ditata mejadi bentuk yang dapat dipahami.
Kaitan ‘data’ dengan ‘Informasi’ sangat erat sehingga pada pembicaraan sehari-hari terkadang kita sering menggunakannya untuk suatu hal serupa walaupun arti sebenarnya berbeda dimana data adalah kumpulan fakta-fakta, belum diolah dan ditata dan belum dapat dipahami oleh pengguna akhir sedangkanInformasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya.

Database (Basis Data)
Definisi Basisdata dapat didefinisikan sebagai berikut :

  • Kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada untuk digunakan dalam satu lingkup perusahaan, instansi (Kristanto, 1994).
  • Kumpulan file data yang terorganisasi, terintegrasi, dan bisa dipakai bersama (C.J Date, 1981)
  • Kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu sama lain (Martin, 1977)
  • Sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi data. (Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden, 2010
  • Kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk bantuan dalam mengoperasikannya ( ICT Database/Data Resources Management, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010).

Sistem Basis Data (Database System)
Sistem Basis Data adalah system terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasidan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan (C.J Date, 1981).
Sedangkan menurut Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis( 2010).Sistem Basis Data (Database system) adalah suatu informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu instansi.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS).

3. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA (DATABASE MANAGEMENT SYSTEM /DBMS).

DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang meng-koordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data. ( ICT Database/-Data Resources Management, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010).
Sedangkan menurut Asep Herman Suyanto (2004) Manajemen Sistem Basis Data (Database Management System / DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternative penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpana data dalam fiel danmenulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
Database Management System (DBMS) atau Sistem Manajemen Basisdata adalah suatu sistem yang terdiri atas Basis-data dan Perangkat Lunak (Software / program) yang bertujuan untuk effektivitas dan effisiensi dalam pengelolaan basisdata
Sistem manajemen basis data (DBMS) terdiri dari perangkat lunak yang dapat mengatur penyimpanan data. Sehingga memudahkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien dan menyediakan akses data bagi program aplikasi.

Sebuah DBMS mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan struktur penyimpanan database organisasi sosial dan pengguna mereka. Hal ini memungkinkan organisasi untuk menempatkan kontrol organisasi pengembangan database yang luas di tangan Database Administrator (DBAs) dan spesialis lain. Dalam sistem yang besar, sebuah DBMS memungkinkan pengguna dan perangkat lunak lain untuk menyimpan dan mengambil data dalam cara yang terstruktur.

Perkembangan Database Management System (DBMS)
Generasi pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada awal tahun 1960, disebut sebagai penyimpanan data terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang kemudian distandardisasi oleh Conference on Data System Languages (CODASYL).
Bachman kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel
pada ilmu komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkan
sistem manajemen informasi (Information Management System) DBMS. IMS
dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut dengan model data
hirarki. Dalam waktu yang sama, dikembangkan sistem SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini memungkinkan user untuk mengakses data yang sama pada jaringan komputer.

Kemudian pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose, mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk
basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. SQL
distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National
Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO). Program
yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut transaksi. User
menulis programnya, dan bertanggung jawab untuk menjalankan program tersebut
secara bersamaan terhadap DBMS.

Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data
yang dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi bahasa query yang
powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang
kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vendor memperluas sistemnya
dengan kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal image dan text, dan
kemampuan query yang kompleks. Sistem khusus/spesial dikembangkan oleh banyak
vendor untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa basis
data.
Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.

Tujuan Database Management System (DBMS) :

Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :
- Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang.
- Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
- Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
- Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.

Sedangkan fungsi DBMS adalah :
- Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
- Katalog yang dapat diakses pemakai
- Mendukung Transaksi
- Melayani kontrol concurrency
- Melayani recovery
- Melayani autorisasi
- Mendukung komunikasi data
- Melayani integrity
- Melayani data independence
- Melayani utility.

Manfaat Database Management System (DBMS)
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan database adalah :
- Mengatasi kerangka (redundancy) data.
- Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
- Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
- Menyusun format yang standar dari sebuah data.
- Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
- Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security).
- Menyusun integritas dan independensi data.
Keunggulan dan Kelemahan Database Management System (DBMS)
Keunggulan DBMS antara lain :
- Mengurangi pengulangan data
- Mencapai independensi data
- Mengintegrasikan data dari beberapa file
- Mengambil data secara cepat, praktis
- Meningkatkan keamaanan data
- Terbaru (up to date).
Kelemahan DBMS antara lain :
- Perangkat lunak yang mahal
- Konfigurasi perangkat keras yang besar
- Mempekerjakan dan mempertahankan DBA.

Data Sub Language DBMS :
Subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data :
a. Data Definition Language (DDL)
Bahasa yang digunakan dalam mendefinisikan struktur atau kerangka dari basis data, di dalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen, dan relasinya
b. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang digunakan untuk menjabarkan pemrosesan dari basis data, fasilitas ini diperlukan untuk memasukkan, mengambil, mengubah data.DML dipakai untuk operasi terhadap isi basis data.
Komponen DBMS :
1. Query Processsor
Merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database manager
2. Database Manager
Menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan.
3. File Manager
Manipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk
4. DML Preprocessor
Merubah perintah DML embedded ke dalam program aplikasi dalam bentuk
fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language.
5. DDL Compiler
Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata.
6. Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary.

Model Database
Sistem manajemen database biasanya dikategorikan menurut model database yang mereka mendukung, seperti jaringan, model relasional atau obyek. Model cenderung untuk menentukan bahasa query yang tersedia untuk mengakses database.
Fungsi dari Model Database ini adalah untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Model Database adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi.
Terdapat dua model data dalam DBMS sebagai berikut :
a. Model Data Berbasis Objek
Yaitu suatu model data yang menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
- Entity-relationship
- semantic
- functional
- object-oriented

b. Model data berbasis record
Yaitu Model Data yang terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis yaitu :
- model data relasional (relational)
- model data hierarkhi (hierarchical)
- model data jaringan (network)

4. MERANCANG BASIS DATA
Untuk membuat basis data kita harus memahami bubungan diantara data, jenis data yang akan dipelihara di dalam basis data, bagaimana data tersebut akan digunakan, dan bagaimana organisasi mengikuti perubahan dalam mengelola data dalam perspektif keseluruhan organisasi.
Basis Data memerlukan rangcangan konseptual dan rancangan fisik. Rancangan konseptual atau logis dari sebuah basis data adalah model abstrak dari basis data sedangkan rancangan fisik memperlihatkan bagaimana basis data tersebut sebenarnya tersusun pada perangkat penyimpanan data dengan akses yang langsung. Tantangan dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memenuhi keperluan saat ini dan masa mendatang
Tujuan Merancang Basis Data
- Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
- Memudahkan pengertian struktur informasi
- Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space)

Sedangkan Proses menciptakan database mencakup 6 fase yaitu :
- Fase 1 : Pengumpulan data dan analisa
- Fase 2 : Perancangan database secara konseptual
- Fase 3 : Pemilihan DBMS
- Fase 4 : Perancangan database secara logika (pemetaan model data)
- Fase 5 : Perancangan database secara fisik
- Fase 6 : Implementasi sistem database

Pengembangan Sistem
Pengembangan system terdiri atas sederetan kegiatan yang dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan. Ada berbagai pembagian tahapan dalam pengembangan system yaitu :
- Metodologi yang disebut Waterfall atau air terjun yang membagi daur pengembangan system menjadi 6 tahapan : konsepsi, pendahuluan, analisis, perancangan, implementasi dan pengujian..
- McLeod mengemukakan 4 tahapan : perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi.
- Fabbri dan Schwab membaginya menjadi 5 tahapan : studi kelayakan, rencana pendahuluan, analisis system, perancamgan system danimplementasi system

Tahapan studi kelayakan
Tahapan ini merupakan identifikasi terhadap kebutuhan system baru, identifikasi tidak hanya didasarkan oleh kebutuhan-kebutuhan baru tetapi harus memperhatikan kebutuhan pada system yang sudah ada. Hasil tahapan ini berupa daftar kebutuhan, perkiraan biaya untuk membuat system baru dan juga solusi yang dikehendaki.
Tahapan rencana pendahuluan
Tahapan ini menentukan lingkup proyek atau system yang akan ditangani, hal ini digunakan untuk menentukan jadwal proyek. Biasanya dijabarkan dalam diagram aliran data (DAD). DAD menunjukan fungsi-fungsi dalam system, cara menggunakan informasi yang tersimpan dan pemindahan informasi antar fungsi didalam system.
Tahapan analisis system
Analis system sering berdialog dengan pengguna untuk memperoleh informasi detil kebutuhan pengguna. Kemudian hasil yang didapat dipakai sebagai bahan untuk menyusun DAD system baru. Untuk memperinci DAD, item-item yang terdapat pada aliran data dan juga yang terdapat pada penyimpanan data dijabarkan dalam bentuk kamus data. Kamus data adalah deskripsi formal mengenai seluruh elemen yang tercakup dalam DAD.
Tahapan perancangan system
Tahapan perancangan system dibagi menjadi 2 bagian :
1. Perancangan basis data, merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna berdasarkan kamus aliran data yang telah dibuat.
2. Perancangan Proses

Tahapan implementasi system
Tahapan implementasi system mencakup pengkodean program, pengujian program, pemasangan program dan pelatihan pada pengguna. Setelah tahap ini berakhir maka akan sampai pada tahapan penggunaan aplikasi oleh pengguna

5. KESIMPULAN

1. Database merupakan kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk bantuan dalam mengoperasikannya.
Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah system informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem database yang mendukungnya.

2. Sistem Manajemen Basis Data adalah perangkat lunak yang mendukung
Manajemen data dalam jumlah besar. DBMS menyediakan akses data yang efisien, kebebasan data, integritas data, keamanan, dan pengembangan aplikasi yang cepat, mendukung akses bersamaan dan perbaikan dari kerusakan
DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data.
3. Tujuan Merancang Basis Data adalah untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya., memudahkan pengertian struktur informasi serta mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space).

DAFTAR REFERENSI

Asep Herman Suyanto, asep-hs@mail.ugm.ac.id , http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Faisal Akib http://teknik-informatika.com/about-faisal-akib/
http://krida85.wordpress.com/2008/04/16/pengertian-basis-data
Rakhmatkopero.blogspot.com/2008/05/sistem-basis-data_21.html – 68k
Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden, ( Management Information System, Managing The Digital Firm, 2007).
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, ( ICT Database/Data Resources Management, 2010).


[ Read More ]
 
 

Blog Archive

Daftar Blog Saya

Blogger news