Senin, 19 Maret 2012

CITRA PENGINDERAAN JAUH

Oleh : Darmawangsa,S.Si



A. Interpretasi Citra Penginderaan Jauh
Peginderaan jauh merupakan suatu tejnik untuk mengumpulkan informasi mengenai objek lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Biassanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi dibidang pertanian, arkeologi, kehutanan,geogrfai, geologi, perencanaan dan bidang-bidang liannya. Tujuan utama penginderaan jauh ialah mengumpulkan data sumber daya alam dan lingkungan. Informasi tentang objek disampaikan oleh kepengamat melalui energi elektromagnetik. Yang merupakan pembawa informasi intensitas panjang gelombang yang perlu diberikan kodenya sebewlum informasi tersebut dapat dipahami secara penuh.
Apabila energi elektromagnetik mengenai bumi, seteusnya energi elektromagnetik ini dimodifikasi melalui interaksi dengan benda dipermukaan bumi. Sebagian energi direflekasikan dan sisanya akan masuk kebenda sebagi gelombang depan yang direfraksi yang juga diserap atatu diretensi oleh benda itu, atau ditranmisikan melalui kenampakan tersebut, bergantung pada sifat benda yang membentuk perwujudan dan panjang gelombangya.
Kita telah mengenal bhwa penginderaan jauh pada dasarnya merupakan rekaman pola pantulan energi elektromagnetik pantulan dan emisi yang ditampilkan sebagai cita menyerupai gambar yang sifatnya bervariasi. Untuk dapat menyadap informasi pening dari data tersebut, diperlukan latihan menilai kenampakan penting diluar yang tidak penting. Tingkat awal interpretasi dikenal sebagai deteksi. Deteksi dibantu oleh karakteristik spasial, spekral, radiometrik, dan temporal data. Resolusi spasial adalah kemampuan system perekaman dalam membedakan objek yang terletak berdekatan. Pada sisi lain, vegetasi kelihatan jelas sebagai bidang berona gelap saluran 5. Sedimen yang diangkut oleh sungai kelaut terekam lebih jelas pada saluran 7 yang menunjukkan air dengan rona hitam. Hal ini menunjukkan air dengan rona hitam. Hal ini menunjukkan pentingnya resolusi spektral. Resolusi spektral merupakan perekaman yang sama pada interval spektral yang berbeda, interval spektral yang lebih halus merupakan resolusi spektral lebihj baik, dan hal ini merupakan dasar pemikiran bagi penginderaan jauh multispektral atau multi saluran.
B. Aplikasi Penginderaan Jauh Pada Litosfer
Berbeda dengan atmosfer, litosfer merupakan bidang padat disebut bumi dimana manusia hidup. Litosfer merupakan sumber elemen kimia dan bahan campuran penting bagi kehidupan. Substansi ini keluar lepas selama interaksi antara permukaan bumi dengan atmosfer, karena adanya panas dan air yang merupakan komponen penting dari siklus hidrologi. Sebagai hasil, disintegrasi fisik dan dekomposisi kimia dari batuan pejal yang ada, menuju pada formasi tanah diatas permukaan bumi. Sebagai tambahan, litosfer juga menyediakan sumber daya mineral yang sangat penting bagi ekonomi manusia.
Aplikasi penginderaan jauh untuk lingkungan kitosfer umumnya terfokus pada kerak bumi dengan pengertian untuk mengambil informasi geologi, geomorfologi dan hidrologi. Banyak informasi selanjutnya dimanfaatkan untuk membantu eksplorasi mineral. Agar sesuai dengan kebutuhan ini, kemampuan resolusi spectral dan spasial paling tinggi dari system penginderaan jauh dipakai dan variasi wahana citra yang tinggi dihasilkan data pendukung pada berbagai skala untuk tugas-tugas ini.
Tujuan utama aplikasi penginderaan jauh untuk geologi, geomorfologi dan hidrologi adalah untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan memetakan kenampakan bumi pada permukaan, dibawah permukaan dan untuk menduga melalui proses kerja tempat yang menguntungkan secara menyeluruh diberikan oleh citra yang disadapa dari wahana angkasa. Khususnya, citra penginderaan jauh harus diinterpretasi untuk informasi structural dan hidrologi elusive, juga untuk karakteristik bentuk lahan yang mudah diamati, penutupan lahan dan ketersediaan air.
Penginderaan jauh, terutama sesuai untuk dipergunakan dalam studi aspek dinamika mengenai kenampakan medan . khususnya keaslian genetic bentuk lahan dalam aplikasi geomorfologi. Dalam seluruh aplikasi, dipakai baik mengenai aspek kualitatif maupun kuantitatif.

C. Aplikasi Penginderaan Jauh Pada Bisofer :Vegetasi, Tanaman Pertanian dan Tanah
Bagian yang dihuni secara biologi dari litosfer, atmosfer dan hidrosfer biasanya dikenal dengan biosfer. Bentuk berbeda dari kehidupan tumbuhan dan binatang dapat diketahui hidup pada mintakat yang secara relative dangkal, namun mintakat populasi rapat pada batas atara atmosfer dan litosfer atau hidrosfer. Penting diperhatikan bahwa kehidupan tumbuhan terdiri dari bagian tebesar dari bioma total didunia baik yang berada diatas dan dibawah litosfer dan di hidrosfer.
Dalam studi vegetasi, tanaman pertanian dan tanah, ada suatu ketetapan pentingnya melakukan survey untuk menemukan distribusi, struktur dan tipe spasianlnya. Inmformasi ini sangat dibutuhkan untuk tujuan pengelolaan pertanian dan kehutanan, untuk informasi pembuat keputusan dalam perencanaan, untuk studi kelayakan dalam proyek pembangunan dan beberapa pekerjaan keteknikan.
Seperti dalam aplikasi geologi, geomorfologi dan hidrologi, poeranan foto udara masih tetap dominant dalam memberikan informasi mengenai distribusi, struktur dan tipe vegetasi, tanaman pertanian dan tanah. Pentingnya tiga dimnsi yang ihasilkan dengan liputan streoskopis, perbedaan variasi warna dan tekstur citra fotografi dan resolusiyang lebih baik adalah diantara factor-faktor yang telah mengkonstribusi keberhasilan penerapan fotografi udara untuk studi biosfer.
Fotografi udara untuk studi vegetasi adalah bermanfaat khususnya karena fotografi udara memberikan data metric yang cepat berkaitan dengan tinggi dan volume yang didapat secara fotogrametri. Pemakaian film infra merah berwarna juga sangat membantu dalam mendapatkan data vegetasi kualitatif.
D. Pemetaan Penggunaan Lahan dan Penutup Lahan
Pemetaan penggunaan lahan dan penutup lahan sangat berhubungan dengan studi vegetasi, tanaman pertanian dan tanah dari biosfer. Karena data penggunaan lahan dan pentup lahan paling penting untuk planner yang harus membuat keputusan berhubungan dengan pegelolaan sumber daya lahan, maka data inibersifat ekonomi.
Lahan merupakan material dasar dari suatu lingkungan (situs), yang diartikan berkaitan dengan sejumlah karakteristik alami yakni iklim, geologi, tanah, topografi, hidrologi, dan biologi. Penggunaan lahan merupakan aktivitas manusia pada dan dalam kaitannya dengan lahan, yang biasanya tidak secara langsung tampak dari citra. Penggunaan lahan telah dikaji dari beberapa sudut pandang yang berlainan, sehingga tidak ada suatu defenisi yang benar tepat di dalam keseluruhan konteks yang berbeda. Hal ini memungkinkan, misalnya melihat penggunaan lahan dari sudut pandang kemampuan lahan dengan jalam mengevaluasi lahan dalam hubungannya dengan bermacam-macam karakteristik alami yang disebut diatas.
Penutup lahan yang menggambarkan “konstruksi vegetasi dan buatan yang menutup permukaan lahan” (Burley, 1961). Konstruksi tersebut seluruhnya tampak secara langsung dari citra penginderaan jauh. Tiga kelas data secara umum yang tercakup dalam penutup lahan :
1). Struktur fisik yang dibagun oleh manusia
2). Fenomena biotic seperti vegetasi alami
3). Tipe penggunaan
Jadi berdasar pada pengamatan penggunaan lahan, diharapkan untuk dapat mendunga kegiatan manusia dan penggunaan lahan . satu factor penting untuk menentukan kesuksesan pemetaan penggunaan lahan terletak pada pemilihan skema klasifikasi yang baik harus sederhana dalam penggunaan dan tidak ambisius didalam menjelaskan setiap kategori penggunaan lahan dan penutup lahan. Klasifikasi harus dapat memberikan derajat kedetailan yang diberikan.
Skema klasifikasi kemudian dirancang dengan tujuan aplikasi khusus. Area minimum yang diinterpretasi harus dijelaskan. Area ini menjadi area terkecil yang dapat diinterpretasi dengan pasti. Interpretasi manual kategori penggunaan lahan dan pentup lahan dilaksanakan berdasarkan skema klasifikasi tersebut . Interpretasi membutuhkan pemakaian karakteristik citra berikut : ukuran, bentuk, banyangan, tekstur, rona, pola, situs, dan asosiasi. Tekstur, rona dan pola khusus berguna untuk interpretasi penutup lahan, sementara asosiasi membantu menunjukkan kegiatan manusia (penggunaan lahan).

Leave a Reply

 
 

Blog Archive

Daftar Blog Saya

Blogger news