B. Teori Terjadinya Tata Surya
Tata surya merupakan salah satu sistem bintang yang terdapat di dalam galaksi Bimasakti. Sistem Tata Surya merupakan suatu keluarga yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya, planet planet, bulan, komet, meteor dan anggota anggota lain yang bergerak mengelilinginya. Dari sekian anggota tata surya tersebut hanya sinar matahari yang dapat memancarkan cahaya sendiri, sedangkan anggota tata surya lainnya hanya memantulkan cahaya. Bagaimanakah sistem tata surya terbentuk ?
Teori Terjadinya Tata Surya
1. Teori Kabut ( Nebula )
a. Immanuel Kant
Bumi kita terjadi bersama sama dengan matahari dan planet planet lainya. Semuanya terbentuk dari kabut gas yang berputar secara lambat ( evolusi ) yang mengakibatkan terjadi konsentrasi gumpalan gumpalan gas yang membentuk satu pusat. Pada bagian pusat membentuk gumpalan kabut bermasa besar yang kemudian menjadi matahari. Adapun gas gas di bagian tepi mengalami penurunan suhu yang menyusut membentuk planet planet yang mengelilingi matahari.
b. Pierre Simon De Laplace
Tata surya berasal dari kabut gas yang bersuhu tinggi dan berpilin, kemudian membentuk gumpalan gumpalan kabut gas. Karena kabut selalu memancarkan panas di alam semesta yang dingin, kabut tersebut mengalami penyusutan dan membentuk bola gas. Pilinan bola gas yang yang makin cepat menyebabkan sebagian masa gas di ekuator menjauh dari bola gas, kemudian membentuk bola bola gas yang lebih kecil dan mengelilingi bola gas awal. Bola bola gas kecil tersebut kemudian mendingin menjadi planet, sedangkan bola gas awal menjadi matahari.
2. Teori Planetesimal
Planet planet yang ada sekarang ini berasal dari matahari. Matahari merupakan sebuah bintang dan pada suatu saat melintas sebuah bintang dekat dengan matahari. Karena masing masing mempunyai gaya tarik maka terjadilah gelombang pasang dari permukaan matahari dan bintang tersebut, mengakibatkan sebagian masa bintang dan matahari terlempar keluar dengan membentuk pecahan pecahan masa di sekitar matahari. Karena terjadinya daya tarik dari masa yang lebih besar maka terbentuklah gumpalan gumpalan planetesimal yang membentuk planet planet seperti sekarang ini.
3. Teori Pasang Surut
Teori ini menyatakan bahwa pada suatu waktu lewatlah sebuah bintang dekat dengan matahari. Kemudian terjadi daya tarik menarik antara matahari dengan bintang tersebut yang mengakibatkan lepasnya sebagian massa matahari.Bagian yang lepas membentuk seperti cerutu dan gumpalan gumpalan sekaligus mengalami pemadatan di sekitar matahari sehingga membentuk planet planet anggota tata surya.
4. Teori Bintang Kembar
Matahari memiliki sebuah bintang sebagai kembaranya. Bintang kembaran matahari tersebut kemudian meledak menjadi unsur unsur gas dan terperangkap oleh gaya gravitasi matahari. Awan gas kemudian mendingin membentuk planet planet dan satelit satelitnya yang mengelilingi matahari dan membentuk tatasurya. Adapun proses pembentukan planet dan satelit sama dengan teori pasang surut.
5. Teori Awan Debu ( Proto Planet )
Tata surya kita terbentuk dalam waktu yang bersamaan dari gumpalan awan gas dan debu ( hidrogen dan helium ). Awan gas ini mengalami pemutaran dan pemadatan. Lama kelamaan gumpalan itu membentuk seperti cakram ( bagian tengahnya lebih tebal dibandingkan bagian pinggirnya ). Karena pada bagian tengah mempunyai daya tekan yang lebih kuat maka terbentuklah matahari. Selanjutnya pusat pusat yang lebih kecil diselimuti kabut, dan kabut kabut kecil itu pecah menjadi awan yang lebih kecil lagi disebut Proto planet. Proto planet inilah yang kemudian membentuk satelit satelit dan planet planet, termasuk di dalamnya bumi.
Teori teori tersebut hanyalah sedikit dari banyak teori yang telah diajukan para ahli tentang terjadinya tata surya. Tidak satupun diantara teori tersebut yang dianggap benar benar memuaskan dan dapat diterima secara luas oleh seluruh dunia. Masing masing teori ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Namun demikian kita harus mengetahui bahwa teori teori tersebut dikemukakan berdasarkan penelitian, pengamatan dan perhitungan yang mantap.