Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia dengan tempat. Sebagai suatu disiplin integratif, geografi memadukan dimensi alam fisik dengan dimensi manusia dalam menelaah keberadaan dan kehidupan manusia di tempat dan lingkungannya.
a. Konsep Geografi
Kata Geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo dan Graphien. Geo artinya bumi dan Graphien artinya tulisan. Secara umum Geografi berarti tulisan tentang bumi. Istilah Geografi pertama kali dikenalkan oleh Erasthotenes dengan nama Geographica. Bapaknya GEOGRAFI. Istilah geografi juga dikenal dalam berbagai bahasa, seperti geography (inggris), geographie (Prancis), die geographieldie (Jerman), geografielaardrijkskunde (Belanda), dan geographike (Yunani). Claudius Ptolomeus (abad ke-2) Geografi: suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi (orang pertama kali membuat peta). Barnandus Veranus, berpendapat geografi terbagi atas geografi umum dan geografi spesialis. Geografi Generalis (Umum) mempelajari fenomena lithosfer, atmosfer, hirosfer, bumi secara umum berkaitan dg fenomena alamiah. Geografi Spesialis mempelajari masalah penduduk dan sosial. Muncul Tokoh beraliran Fisik Diterminisme: manuisa (makhluk hidup) di pengaruhi oleh alam (Elsworth Huntington, Karl Ritther, Frederich Ratzel). Muncul juga di Prancis beraliran Possibilisme: lingkungan menawarkan sejumlah kemungkinan / yang kehidupan manusia adalah Genre de Vie (Paul Vidal de la Blache~ bapak geografi modern) pendukungnya (Ferdinan Von Ricthoffen & Hartshorne). Imanuel Kant: ilmu yang mempelajari asosiasi/keterkaitan fakta2 dalam ruang. Alexander von Humbolt (seorang ahli botani): menjelaskan kaitan bumi dg matahari, perilaku bumi dalam ruang angkasa, gejala cuaca, iklim berkaitan dg hirosfer & biosfer/ pembicaraan iklim & tumbuhan. Friederich Ratzel: mempelajari pengaruh lingkungan fisik dg kehidupan sosial (LABENSRAUM:wilayah geografis sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang). Strabo: geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentumengenai suatu tempat dengan memperhatikan hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan. Karl Ritter: studi tentang daerah yg berbeda2 di permukaan bumi (different areal). John Hanrath: pengetahuan yg menyelidiki persebaran gejala2 fisik biologis & antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat & gejala menurut ukuran nilai, motif yg hasilnya dapat dibandingka. James E. Preston: ilmu yg mempelajari hubungan dg interelasi manusia dan habitatnya. Bernard Varen (varenius): campuran dari matematika yg membahas kondisi bumi beserta bagian2nya juga tentang benda2 langit lainnya. Geografi Umum; Teresterial, Astronomis, & Komparatif. Geografi Khusus; Atmosferis, Litosferis, & Manusia. Halford Mackinder: ilmu yg fungsi utamanya menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungannya yang berbeda. Daljoeni: ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia mencakup tiga hal (spasiap (ruang), ekologi, & region (wilayah). R. Bintarto: mempelajari hubungab kausal gejala2 di permukaan bumi dan peristiwa2 yg terjadi di permukaan bumi, menganalisis gejala2 alam & penduduk, serta mempelajari corak yg khas tentang kehidupan dari unsur2 bumi.
Konsep Geografi menurut Hasil Seminar Dan Lokakarya Ikatan Geografi Indonesia ( IGI ) di Semarang tahun 1988 geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam kontek keruangan. Menurut IGI dalam memahami Geografi sebaiknya menggunakan 10 konsep yang sederhana, yaitu:
1. Konsep Lokasi. Ahli Geografi berpendapat bahwa lokasi berpengaruh terhadap harga atau nilai sesuatu yang ada di permukaan bumi.
a). Lokasi Absoulut: Lokasi yang tetap berdasarkan letak koordinatnya.
b). Lokasi Relatif: suatu lokasi yang memiliki arti penting terhadap wilayah disekitar.
2. Konsep Jarak. Jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung akan memperhitungkan jarak. Jarak juga berpengaruh terhadap harga dan nilai barang. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur & ayam dibawa ke tempat pemasaran tidak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.
3. Konsep Keterjangkauan. Hubungan atau interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan menggunakan sarana transpotasi umum, tradisional, atau jalan kaki. Mempengaruhi kelancaran transportasi manusia dan barang. Misal: suatub daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
4. Konsep Pola. Bentuk intrakasi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran. Adalah sesuatu yang berulang sehingga menampakkan suatu bentuk tertentu yang konsisten. Misal: pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5. Konsep Morfologi. Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Bentuk muka bumi merupakan hasil dari proses yang terjadi di permukaan bumi, seperti pegunungan, patahan, lipatan atau gunung api. Misal: bentuk lahan akan terait dengan erosi & pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
6. Konsep Aglomerasi. Ahli Geografi berpendapat bahwa masyarakat atau kelompok penduduk cenderung mengelompok pada tingkat tertentu/ aktivitas di suatu daerah. Misal: masyarakat cenderung mengelompo pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, kumuh, perumnas, pedagang besi, pedagang barang/pakaian bekas dll.
7. Konsep Nilai Guna. Manfaat suatu wilayah atau daerah mempunyai nilai guna tersendiri bagi orang yang menggunakannya. Nilai sesuatu yang dipengaruhi lokasi, jarak dan keterjangkauan. Misal: lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani, dibandingkan bagi nelayan atau karyawan / pegawai kantor. dsb
8. Konsep Interaksi dan Interdepedensi. Sesuatu di muka bumi terkait dengan objek lain. Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbale balik dalam bentuk arus barang dan jasa komunikasi, ide, dll. Missal: gerakan orang, barang & gagasan dari suatu tempat ketempat lain: pergerakan penduduk(sirkulasi)
9. Konsep Diferensi Areal. Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Tidak ada ruang di muka bumi yang sama. Misal: pertanian sayuran dihasilkan didaerah pegunungan, perikanan laut/tambak di pantai, padi didaerah yang relatif datar.
10. Konsep Keterkaitaan Ruang. Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain/ adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya. Kehidupan suatu ruang tidak lepas dari ruang yang lain. Missal: jika dikaji melalui Peta, Pengindraan jauh (Citra), maka terdapat konservasi spasiap (keterkaitan wilayah) antara wilayah satu dg yg lain.
b. Pendekatan Geografi
Geografi sebagai ilmu kebumian selalu mengkaji hubungan timbal balik antara fenomena dan permasalahannya dengan pendekatan keruangan, ekologi dan komplek wilayah.
a. Pendekatan Keruangan, terdiri atas:
1. Pendekatan Topik.
Guna mempelajari masalah geografi di suatu wilayah dapat dimulai dari topik tertentu dengan menjadi perhatian utama. Misal: kelaparan, banjir, tsunami.
2. Pendekatan Aktivitas Manusia.
Digunakan untuk mendeskripsikan berbagai kegiatan manusia atau kegiatan penduduk. Ditinjau dari persebarannya, misalnya: dibedakan berdasarkan mata pencaharian penduduk. Contoh aktivitas penduduk ada yang berlangsung di daerah pegunungan, dataran rendah, dekat sungai dan di pantai.
3. Pendekatan Regional.
Region dapat didefinisikan sebagai suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas. Pendekatan regional menekankan pada region sebagai ruang tempat terjadinya suatu gejala atau fenomena.
b. Pendekatan Ekologi ( Kelingkungan ).
Pendekatan ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah dan menganalisis suatu gejala atau masalah geografi dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi. Pandangan dan penelaahan ekologi diarahkan kepada hubungan antara manusia sebagai mahkluk hidup dengan lingkungan alam.
c. Pendekatan Komplek Wilayah
Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakikatnya suatu wilayah di permukaan bumi memiliki unsur pembeda dengan wilayah lainnya. Proses interaksi wilayah tersebut ditujukan untuk menutupi berbagai kekurangan unsur yang tidak terdapat di suatu wilayah. Misalnya, wilayah pedesaan akan melakukan interaksi dengan wilayah perkotaan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier. Begitu pula sebaliknya, perkotaan akan berinteraksi dengan pedesaan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan tenaga kerja. C. Prinsip Geografi
Sebagai suatu ilmu, geografi memiliki prinsip prinsip tertentu yang menjadi dasar setiap pengkajiannya, yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip Persebaran. Persebaran fenomena dan fakta geografi di permukaan bumi tidak merata dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Contohnya: persebaran minyak bumi di negara kita tidak berada di setiap wilayah. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah kondisi formasi batuan.
2. Prinsip Interelasi. Merupakan prinsip untuk melihat pola hubungan antar faktor. Melalui prinsip ini, diungkapkan keterkaitan hubungan antar faktor fisis, antara faktor fisis dan faktor manusia, antara faktor manusia dan faktor manusia. Dari hubungan antar faktor tersebut, dapat diungkapkan berbagai karakteristik gejala dan fakta geografi di suatu wilayah tertentu. Contohnya, banjir yang menggenangi hampir sebagian wilayah Indonesia, salah satunya diakibatkan oleh rusaknya lahan di bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS ).
3. Prinsip Deskripsi. Menggambarkan lebih jauh dari persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala di permukaan bumi. Prinsip ini tidak hanya dapat diungkapkan melalui kalimat dan peta, tetapi dapat pula ditampilkan dalam bentuk diagram, grafik atau tabel. Contohnya, kerusakan yang terjadi di beberapa Daerah Aliran Sungai ( DAS ) besar Indonesia sehingga dapat terlihat perbandingannya dan akan memudahkan dalam penentuan skala penangananya.
4. Prinsip Korologi. Lebih menitikberatkan pada analisis gejala, fakta, dan masalah geografi dengan menekankan pada penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi keseluruhan maupun parsial. Dengan demikian prinsip korologi memperhatikan persebaran, interelasi dan interaksi antar komponen geosfer sebagai satu kesatuan ruang. Contohnya: kesenjangan pembangunan antara desa dan kota menyebabkaan munculnya urbanisasi atau akibat penduduk pulau Jawa yang terlalu padat maka perlu dilaksanakan transmigrasi.
D. Aspek Geografi
Aspek geografi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
- Aspek Fisik yang dipelajari dengan Geografi Fisis. Geografi fisik akan membahas tentang aspek fisik sebagai kajian utamanya. Geografi Fisik memiliki ilmu pendukung, seperti:
a. Meteorologi dan Klimatologi yaitu ilmu cuaca dan iklim.
b. Biogeografi yaitu ilmu tentang kehidupan hewan dan tumbuhan.
c. Geomorfologi yaitu ilmu bentuk lahan.
d. Pedologi, yaitu ilmu tanah.
e. Hidrologi, yaitu ilmu tentang air.
f. Geologi, yaitu ilmu yang menjelaskan proses pembentukan dan dinamika bumi dari waktu ke waktu.
g. Oseanografi, yaitu ilmu dan studi ekplorasi mengenai lautan dan semua aspek yang terdapat di dalamnya/
- Aspek Sosial yang dipelajari dengan Geografi Manusia. Geografi manusia akan menempatkan dinamika manusia sebagai bahan kajiannya. Geografi Manusia memiliki ilmu pendukung, seperti:
a. Geografi Sosial adalah ilmu geografi yang khusus mempelajari lingkungan manusia.
b. Geografi Budaya ( Antropogeografi ) mengkaji proses kebudayaan yang berhubungan dengan konteks keruangan karena kebudayaan yang terdapat disuatu wilayah merupakan cerminan kondisi wilayah dan penduduk yang mendiaminya.
c. Geografi Penduduk adalah cabang disiplin ilmu geografi yang membahas variasi keruangan demografi, distribusi komposisi perpindahan, dan pertumbuhan penduduk yang dihubungkan dengan variasi variasi sifat keruangan dari berbagai tempat atau wilayah.
d. Geografi Kota mempelajari pemusatan keruangan tempat tinggal dan aktivitas manusia di kota.
e. Geografi Desa mempelajari ciri, pola, struktur, lingkungan, dan interaksi keruangan dari penduduk desa.
Berdasarkan hasil seminar dan lokakarya IGI di Semarang tahun 1988, menyepakati bahwa yang menjadi obyek studi geografi adalah:
- Obyek Formal meliputi aspek spasial ( keruangan ) dan aspek region ( kewilayahan ).
- Obyek Material meliputi litosfer ( lapisan batuan kulit bumi ), hidrosfer ( lapisan air ), atmosfer ( lapisan udara ), biosfer ( lapisan atau lingkungan hidup meliputi hewan dan tumbuhan ), dan antroposfer.
STRUKTUR ILMU GEOGRFAI/ ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Geolagi
Geomorfologi
Hidrologi
Oceanografi
Klimatologi
Geografi Fisik Meteorologi
Vulkanologi
Seismologi
Geofisika
Biogeografi
Kartografi
Geografi Geografi Teknik Penginderaan Jauh
Sistem Informasi Geografi
Geografi sosial
Geografi Politik
Geografi Regional
Geografi Sosial Geografi Penduduk
Geografi Ekonomi
Geografi Pedesaan
Geografi Kota
Antropogeografi
E. Ruang Lingkup Geografi
Menurut Murphydalam buku ”The scope of Geography”:
a. Persebaran & keterkaitan (relasi) manusia di bumi serta aspek keruangan & pemanfaatannya bagi tempat hidup manusia.
b. Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik alam yang merupakan bagian dari kajian keanekaragaman wilayah.
c. Kerangka regional & analisis wilayah yang berciri khusus.
Studi geografi meliputi gejala alam dan fisis & gejala social. Oleh karena itu secara garis besar geografi dibagi menjadi du bagian yaitu:
a. Geografi Fisik (Physical Geography). Mempelajari peristiwa alam alam yang terjadi di permukaan bumi, baik darat, di laut, maupun udara beserta penyebab terjadinya peristiwa. Contohnya: relief, permukaan bumi, cuaca, iklim, air, flora, fauna, dsb.
b. Geografi Sosial/ Manusia (Human Geography. Mempelajari hubungan & pengaruh timbale balik antara manuisa dengan alam, serta aktivitas dari usaha manusia dalam menyesuaikan kdg keadaaan alam demi kemakmuran & kesejahteraan hidupnya. Misalnya: aktivitas ekonomi, sosial, politik, budaya, dsb
F. Metode Penelitian Geografi
- Studi lapangan~ metode dengan terjunlangsung mengamati obyek di lapangan.
- Pemetaan~ menyeleksi berbagai informasi di daerah yang akan dipetakan. (Peta)
- Wawacara ( Interview)~ metode dengan mengajukan pertanyaan kepada responden.
- Kuantitatif~ menggunakan perhitungan matamatis dan statistika.
- Pengunaan Sarana Ilmiah~ dengan menggunakan sarana ilmiah Misal: SIG (Sistem informatiaon Geography), Penginderaan Jauh, dll.