Ibnu Qoyyim mengumpamakan syetan dengan pencuri dan hati dengan rumah. Pencuri sebelum melakukan aksinya tentunya dia akan mempelajari seluk-beluk rumahnya, istilah anak muda sekarang ‘ngegambar dulu’. Jangan sampe pencuri lebih tahu seluk beluk dan isi rumah daripada pemiliknya, bahaya! Ada 3 jenis rumah berdasarkan security nya, yaitu:
- Istana; rumah raja atau presiden ini pasti keamanannya ketat atau berlapis-lapis karena kekayaan isinya melebihi dari rumah orang kaya apalagi rumah biasa. Pencuri pasti mikir seribu kali sebelum aksinya…
- Rumah Orang Miskin, rumah ini ngak ada keamanannya karena ngak ada isinya yang berharga, buat apa dicuri.
- Rumah Orang Kaya, rumah ini memang ada keamanannya tapi tidak seketat rumah istana dan isinya tidak melebihi istana tapi tetap ada yang berharga, masih ada yang dapat dibawa pulang.
Dari ketiga rumah di atas pencuri bakal memilih rumah yang ketiga karena keamanannya mudah dipelajari alias diterobos dan masih ada benda-benda yang berharga.
Rumah Istana, ilustrasi dari kondisi hati para nabi atau rasul, syuhada, shiddiqin, sholihin dan mukhlisin. Mereka susah digoda dan dirayu.
Rumah Orang Miskin, ilustrasi dari hati orang-orang kufur. Mereka ngak perlu digoda dan dirayu karena mereka sudah bagian dari kelompok syetan.
Rumah Orang Kaya, ilustrasi dari hati orang-orang yang suka beribadah tapi masih ada juga kemaksiatan yang dilakukan, kata anak muda sekarang dengan istilah ‘STMJ’, Sholat Trus Maksiat Jalan.
“Ketahuilah hanya dengan berzikir kepada Allah hati akan tenang”
***