Cheryl Johnson, 37, asal Preston, Lancs, Inggris mengaku kepribadian telah berubah dratis pasca melakukan operasi pencangkokan ginjal pada Mei tahun 2001 lalu. Cheryl sangat yakin, bahwa kini dirinya memiliki dua kepribadian. “Sepertinya, kepribadian pemilik ginjal telah menjadi satu dengan diriku,” ujar Cheryl.
“Pada tahun 1998 Cheryl divonis mengalami masalah dengan ginjalnya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengembalikan kondisi kesehatan Cheryl. Namun dokter mengatakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan melakukan transpalasi atau cangkok ginjal.”
Setelah sekian lama menunggu, pada tahun 2001, Cheryl mendapatkan kabar bahwa ada seorang pria yang meninggal dalam usia 56 tahun yang rela mendonorkan ginjalnya untuk orang lain.
Cheryl merasa bersyukur karena hingga saat ini kesehatannya telah benar-benar pulih seperti sedia kala. “Saya bahagia masih punya kesempatan untuk menemani anak-anak hingga dewasa. Tapi disisi lain saya sedih, karena orang-orang terdekat saya mengatakan bahwa kini saya bukan Cheryl yang dulu,” ujarnya. Menurut Josh, anak laki-lakinya, dulu ibunya sangat membenci makanan ringan stroppy and snappy. Namun kini justru sebaliknya. “Tak hanya itu, jika dulu saya sangat menyukai bacaan-bacan klasik, kini saya justru tak ingin menyentuhnya sama sekali,” ujar Cheryl.
Menurut pakar kesehatan di amerika, secara medis, kondisi yang dialami oleh Cheryl ini biasanya disebut dengan fenomena cellular memory, yaitu perubahan kepribadian yang dialami oleh si penerima organ. Meski beberapa penerima organ ada yang mengalaminya namun kasus seperti ini biasanya jarang sekali terjadi. Kondisi ini biasanya terjadi karena faktor spikologis, jadi tidak akan mempengaruhi kesehatan fisik si penerima donor.[conec/ jul].
***